News Ticker
  • Lebih dari Sekadar Trofi, BPL Hadir Perkuat Fondasi Ekosistem Sepak Bola Bojonegoro
  • Produksi Gabah di Bojonegoro Alami Peningkatan Sebesar 24,7 Persen
  • Di Ajang JPRA 2025, Website Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan Terbaik Ketiga
  • 09 November
  • SPBU Pertamina Jadi 'Hotel Merah Putih,' Favorit Pengendara Melepas Lelah
  • Komisi C DPRD Bojonegoro Pertanyakan Kesiapan Operasional RSUD Temayang
  • BPBD Bojonegoro Petakan Kawasan Rawan Bencana
  • Diduga Serangan Jantung, Petani di Kedungadem, Bojonegoro Ditemukan Meninggal di Sawah
  • 08 November
  • Pemkab Bojonegoro Gelar FGD Raperda KTR
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Jumat, 07 November 2025
  • 07 November
  • Dandim Blora Resmi Tutup TMMD di Desa Muraharjo
  • Promosikan Budaya Daerah, Pemkab Blora Bakal Gelar Tayub Massal di Goa Terawang
  • Sempat Beralih ke Pertamax, Kini Ojol Bojonegoro-Tuban Kembali Gunakan BBM Pertalite
  • Pemkab Bojonegoro Pastikan Stabilitas Bahan Pokok Hadapi Nataru
  • BMKG Juanda Peringatkan Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 6–12 November 2025, Waspadai Banjir dan Angin Kencang
  • Distribusi Air Minum Alami Gangguan, Tirta Buana Kerahkan Tangki Bantuan
  • Calon Jemaah Haji Harap Bersiap, Ini Jadwal Lengkap Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2026
  • Mahasiswa UIN Walisongo asal Bojonegoro yang Hanyut di Sungai di Kendal Ditemukan Meninggal
  • Prakiraan Cuaca Kabupaten Bojonegoro, Kamis, 06 November 2025
  • 06 November
  • Wabup Bojonegoro Tinjau Kesiapan Pembangunan Infrastruktur Jalan di Desa Pragelan
  • Satu dari 6 Mahasiswa UIN Walisongo yang Hanyut di Sungai di Kendal, Berasal dari Bojonegoro
Kaki Gus Anam

Obituari Khoirul Anam (1995-2017)

Kaki Gus Anam

Oleh Mohamad Tohir

Ceritakan kepadaku bagaimana dia mati // Tidak, akan kuceritakan padamu bagaimana dia hidup (Dialog antara Kaisar dan Kapten Algreen dalam film The Last Samurai)

 

KHOIRUL Anam lahir 20 tahun yang lalu di sebuah desa di Kecamatan Balen. Dia pergi untuk selamanya malam kemarin, Rabu (01/02/2017) akibat kecelakaan.

Pemuda yang selalu riang di hadapan koleganya ini pernah bekerja bersama kami di beritabojonegoro.com (BBC). Dia bahkan termasuk satu dari sekian orang yang turut menyepakati berdirinya BBC pada pertengahan 2015 lalu.

Di kantor BBC yang penuh suasana kekeluargaan, kami memanggilnya Gus Anam. Kita tahu, gus adalah sapaan masyarakat untuk seorang anak atau keturunan kiai, sebagai tanda kehormatan sekaligus keakraban. Kami dengan enteng menyematkan sapaan itu untuk Irul, sapaan populer dia bagi kawan-kawan di organisasi yang dia geluti, juga bagi masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Saya memang tidak punya banyak ingatan pribadi untuk diceritakan, selain obrolan sepele di suatu sore yang gerimis. Saat itu, di kantor BBC, saya membuatkan segelas kopi untuk Gus Anam. Sambil menyeruput, dia bercerita tentang aktivitasnya di luar kerja sebagai jurnalis. Dia mengaku banyak memiliki kegiatan di organisasi, termasuk pelajar NU (IPNU) dan kepanduan atau pramuka. Sejak itu pula saya tahu bahwa dia sosok yang aktif dan memiliki jiwa penggerak.

Dia juga mengeluh saat itu, mengapa gerakan massa seringkali tidak diimbangi dengan kematangan keilmuan. Saya tidak menanggapinya dengan baik, sebab saya tidak memahami betul maksudnya. Saya hanya mendongeng tentang Lord Boden Powell (pendiri gerakan pandu dunia) dari bacaan yang saya miliki, lalu meminjaminya sebuah buku berjudul Trilogi Insiden karya Seno Gumira Ajidarma.

Gus Anam memang masih belum sempat mengenyam bangku kuliah, namun semangat ingin tahu yang dia punya mendapat apresiasi kami. Dia seringkali salah, tapi tak lekas menyerah. Dia tak malu untuk belajar. Dia juga kerap kali bertanya kepada saya, bagaimana menulis sebuah kata dengan baik dan juga cara menulis agar enak dibaca, meskipun saya tak pernah memberikan jawaban yang memuaskan.

Hingga saat ini pun, kami sama-sama tahu bahwa Gus Anam belum kunjung menulis dengan enak. Editor kami tidak jarang mengeluh. Tapi kami juga tahu bahwa tulisan yang dia buat bukan berasal dari kehampaan, melainkan dari kerja lapangan. Kami tidak bisa memandang sebuah tulisan hanya sebatas kumpulan huruf atau kata semata, melainkan juga prosesnya. Sesepele atau sependek apapun tulisan itu. Langkah kaki, bising kendaraan, terik matahari, lapar dan dahaga yang menyertai terbentuknya sebuah tulisan. Kami melihat kerja kaki Gus Anam.

Bukan hanya di BBC tentu saja. Di kampungnya, warga mengenalnya sebagai sosok yang ulet. Anang Sefriandi (24), seorang aktivis kepanduan di Kecamatan Balen, mengamini itu. Kata Anang, Gus Anam sosok cekatan; cak-cek dalam mengerjakan sesuatu, playon, tak kenal lelah, dan penuh percaya diri. Di kalangan mereka yang aktif dalam organisasi kepemudaan seperti IPNU dan Pramuka di Kecamatan Balen, pasti mengenal Gus Anam.

“Ibaratnya, dia itu menjadi kaki di setiap organisasi yang kami geluti. Tidak ada Irul (sapaan Gus Anam), sepertinya terasa pincang,” kata Anang menggambarkan betapa pentingnya Gus Anam.

Mengenai Gus Anam yang kata Anang adalah kaki di organisasi yang dia dan teman-temannya geluti, saya teringat dengan sebuah pasase Sindhunata. Yaitu dalam catatan pengantarnya pada buku Manusia & Pengharapan: Segelas Beras untuk Berdua, bahwa pekerjaan pertama seorang wartawan adalah pekerjaan kaki, baru kemudian pekerjaan tangan, tulis-menulis. Selain bicara mengenai kerja jurnalistik Shindunata yang kerap menghindari wawancara melalui (melulu) telepon, Shindunata juga hendak menyampaikan pentingnya ringan kaki dalam melakukan sesuatu. Dan itu ditopang oleh kemauan. Saya ingat betul bahwa Gus Anam memiliki laku itu. Laku yang bagi sebagian orang dianggap kuno mengingat semakin canggihnya teknologi, di masa yang semua orang begitu mudahnya mendapatkan sesuatu tanpa harus beranjak dari tempat duduk.

Saat rombongan awak BBC datang di rumah duka pagi tadi, ratusan pelayat masih duduk takdzim.  Seorang yang mengaku sebagai guru Gus Anam di bangku SLTP, Erlin Misidati, mengaku kehilangan sosok yang dia sebut selalu menonjol itu. Kata Erlin, Gus Anam sejak kecil sudah ‘kelihatan’ di kelas, dengan menjadi pemimpin di organisasi lingkup sekolah. Dia berharap banyak pada Gus Anam agar mejadi inspirasi generasi muda di Balen.

“Dia sregep, aktivitasnya banyak. Kegiatan-kegiatan di banyak organisasi dia ikuti, teman-teman mudanya banyak. Saya sebagai guru juga merasa kehilangan,” katanya.

Gus Anam memang telah pergi di usianya yang masih sangat muda. Tapi tak sepenuhnya benar kalau kita percaya bahwa dia pergi untuk selamanya dan terhapus sama sekali dari sejarah.

Sebagai sebuah obituari, catatan ini bukan untuk membuat pembaca percaya bahwa Gus Anam sepenuhnya sudah tiada. Melainkan berbagi kepercayaan bahwa menjalani kematian adalah laku yang tidak kekal. Sebagaimana ajaran agama yang menyebut bahwa setiap individu pasti mencicipi maut. Kita tahu, mencicipi berarti sebentar dan sementara. Maka, Gus Anam hanya sedang melanjutkan langkah kakinya di kehidupan yang sama sekali lain.

Selamat jalan, Gus Anam. Tak ada yang bisa kami lakukan di dunia yang terbatas ini selain berdoa. Doa dari semua yang percaya bahwa kakimu cukup ringan untuk kau ajak berjalan menuju kebaikan di alam yang serba terbatas ini. Doa agar kakimu juga cukup gesit untuk menapaki jalan di alam yang tak terbatas yang tengah mulai kau masuki kini.

Baca juga Almarhum Khoirul Anam di Mata Kerabat, Guru dan Kawan-Kawannya

 

 

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Berita Video

Penyemayaman Api Abadi Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 di Pendopo Malowopati

Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, didampingi Wakil Bupati Nurul Azizah dan Ketua DPRD Abdulloh Umar, bersama jajaran Forkopimda Bojonegoro ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Trump Naikkan Tarif China: Perang Dagang Dimulai Lagi, Siapa yang Akan Paling Terluka ?

Surabaya - Ketegangan perang dagang (trade war) antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada tahun 2025. Situasi ini seperti ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Eksis

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Latihan Serius Berujung Manis, Nyafica Juarai Lomba Bertutur tentang Nilai Hidup Orang Samin

Bojonegoro - Pemkab Bojonegoro menggelar Lomba Bertutur tingkat Kabupaten. Lomba ini berakhir pada Jumat (31/10/2025) kemarin. Sepuluh finalis bersaing memperebutkan ...

Infotorial

09 November

Tahukah Anda?

09 November

9 November adalah hari ke-313 (hari ke-314 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
1799 - Napoleon merebut ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Emas dan Telur Ayam Jadi Pemicu Utama Inflasi Bojonegoro, TPK Hotel Naik Saat Ada Event Pemkab

Bojonegoro Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro mencatat, harga emas dan telur ayam menjadi dua komoditas utama yang mendorong kenaikan ...

1762727857.7823 at start, 1762727858.0626 at end, 0.28034114837646 sec elapsed